Jumat, 04 Mei 2012
Selasa, 01 Mei 2012
Sepeda untuk Siswa Miskin SMPN 3 Cirinten
Sepeda untuk Siswa
Miskin SMPN 3 Cirinten
CIRINTEN – Dua puluh siswa SMPN 3 Cirinten
menerima bantuan sepeda gunung. Yayasan Nurani Dunia memberikan
bantuannya itu kepada siswa dari keluarga miskin yang rumahnya berada
di daerah pelosok dan jauh dari sekolah, minimal 2 kilometer.
Selain memberikan bantuan 20 sepeda gunung, Yayasan
Nurani Dunia juga memberikan bantuan berupa paket perlengkapan
sekolah seperti tas, alat tulis, dan buku. Nilai total bantuan
diperkirakan antara Rp 35 juta – Rp 40 juta.
bantuan itu diberikan langsung oleh pengurus Yayasan
Nurani Dunia, Ari Kulanir, sebagai bentuk kemitraan bidang
pendidikan. Sepeda gunung tersebut diberikan untuk memudahkan
transportasi para siswa yang rumahnya berada di pelosok dan jauh dari
sekolah.
Jalur yang dilalui penerima bantuan harus dapat
dilalui kendaraan. Bila jalur yang ditempuh anak-anak tidak dapat
dilalui kendaraan sama saja bohong. Jadi yang kami prioritaskan
adalah bagi mereka yang sudah punya akses jalan dan jauhnya harus
lebih dari 2 kilometer,”
Jumat, 27 April 2012
Identitas Kepala Sekolah
Asep Kurnia, S,Pd
Tempat Tanggal Lahir: Sukabumi, 3 Juli 1964
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : S1
Pekerjaan :1. Guru, Kepala Sekolah SMPN 3 Cirinten
2. Penulis
3. Peneliti Pendidikan Suku Baduy
Istri : Bidan Eros Rosnita (Peraih Danamon Award 2008)
Tempat Tanggal Lahir: Sukabumi, 3 Juli 1964
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : S1
Pekerjaan :1. Guru, Kepala Sekolah SMPN 3 Cirinten
2. Penulis
3. Peneliti Pendidikan Suku Baduy
Istri : Bidan Eros Rosnita (Peraih Danamon Award 2008)
Berdomisili di perbatasan Baduy tepatnya di kampung Ciboleger, Desa
Bojong-Menteng Kecamatan Leuwidamar, Kab. Lebak, Provinsi Banten.
Lulusan IKIP Bandung, Fakultas Pendidikan Olah Raga Kesehatan, Jurusan
Pendidikan Olah Raga Program D3 dan lulus tahu 1989. Diangkat pertama
kali menjadi PNS di SMPN 1 Leuwidamar Kab. Lebak. Menikah dengan Seorang
Bidan, putri asli Leuwidamar yang bernama Eros Rosita. Menyandang gelar
S1 pada tahun 2003 di STKIP PGRI Sukabumi Jurusan PKN. Sejak tahu 2009
dipercaya menjabat sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri Satap 3 Cirinten.
Koordinator Pemandu Wisata Budaya Baduy sejak tahhun 1999 sampai
sekarang. Pada tahun yang sama menjadi Peneliti Kanwil Kesehatan
Provinsi Jawa Barat yang meneliti tentang “Mencari Formula Pelayan
Kesehatan Suku Terasing di Suku Baduy”, bersama Dr. Suteja. Tahun 2000
menjadi anggota tim dalam penelitian tentang “Bentuk atau Model
Pembelajaran yang Tepat Untuk Suku Baduy” Tahun 2010, Asep Kurnia
bersama Ahmad Sihabudin menulis buku “Saatnya Baduy Bicara”. Buku yang
digagas oleh Ayah Mursyid, seorang wakil Jaro Tangtu Cibeo. Buku ini
berisi tuturan para pemuka adat Baduy Dalam, yang meluruskan kesalahan
pemahaman sebagian masyarakat tentang siapa sebenarnya Baduy. Asal-usul
Baduy diungkap secara gamblang. Asep Kurnia telah melakukan penelitian
selama 13 tahun dan hingga kini, bahkan selamanya ia akan tetap hidup
berdampingan dengan suku Baduy untuk tetap peduli dalam meningkatkan Harkat dan memartabatkan warga baduy setara dengan warga Negara lainnya Bersama istrinya, Bidan Eros, pak Asep
Kurnia melakukan penyuluhan di bidang pendidikan dasar dan kesehatan ibu
dan anak.
VISI DAN MISI
VISI DAN MISI
VISI” Prestasi tinggi berbasis ICT berlandaskan Iman dan Taqwa ”
Kami memilih visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Visi ini menjiwai warga sekolah kami untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah.
Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang:
a. berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian.
b. sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.
c. keunggulan di bidang Informasi, Komunikasi dan Teknologi.
d. mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah menuju prestsi.
e. mendorong adanya perubahan yang lebih baik.
f. meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt kepada seluruh warga sekolah
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas
MISI
a. Membentuk generasi bangsa yang unggul dalam prestasi dan kreatif
b. Mengoptimalkan kemampuan peserta didik
c. Mendorong siswa terampil dalam teknologi
d. Mengaktualisikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Di setiap kerja komunitas pendidikan, kami selalu menumbuhkan disiplin sesuai aturan bidang kerja masing-masing, saling menghormati dan saling percaya dan tetap menjaga hubungan kerja yang harmonis dengan berdasarkan pelayanan prima, kerjasama, dan silaturahmi. Penjabaran misi di atas meliputi:
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.
2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal.
4. Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
5. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak mulia.
6. Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak baik, dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih detil dan lebih jelas. Berikut ini jabaran tujuan yang diuraikan dari visi dan misi di atas.
TUJUAN
Tujuan sekolah kami merupakan jabaran dari visi dan misi sekolah agar komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut:
1. Unggul dalam kegiatan keagamaan dan kepedulian sekolah.
2. Unggul dalam perolehan nilai UAN.
3. Unggul dalam persaingan masuk ke jenjang SMA Negeri.
4. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama bidang sains dan matematika.
5. Unggul dalam lomba olah raga, kesenian, Paskibra.
6. Unggul dalam kebersihan dan penghijauan sekolah.
Tujuan sekolah kami tersebut secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Menengah Pertama yang dibakukan secara nasional, sebagai berikut:
1. Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam kehidupan.
2. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.
3. Berpikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif dalam memecahkan masalah, serta berkomunikasi melalui berbagai media.
4. Menyenangi dan menghargai seni.
5. Menjalankan pola hidup bersih, bugar, dan sehat.
6. Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air.
Selanjutnya, atas keputusan bersama guru dan siswa, SKL tersebut lebih kami rinci sebagai profil siswa SMP Negeri 3 Cirinten sebagai berikut:
1. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai cerminan akhlak mulia dan iman taqwa.
2. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah raga, sesuai pilihannya.
3. Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih.
4. Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program microsoft word, exsel, dan desain grafis.
5. Mampu melanjutkan ke SMA/SMK terbaik sesuai pilihannya melalui pencapaian target pilihan yang ditentukan sendiri.
6. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi akademik dan non akademik di tingkat kecamatan, kodya, propinsi, dan nasional.
7. Mampu memiliki kecakapan hidup personal, sosial, environmental dan pra-vocasional.
Sekolah menengah pertama
Sekolah menengah pertama (disingkat SMP, Bahasa Inggris: junior high school) adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus sekolah dasar (atau sederajat). Sekolah menengah pertama ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9. Pada tahun ajaran 1994/1995 hingga 2003/2004, sekolah ini pernah disebut sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP).
Murid kelas 9 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan sekolah menengah pertama dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan (atau sederajat).
Pelajar sekolah menengah pertama umumnya berusia 13-15 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun.
Sekolah menengah pertama diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan sekolah menengah pertama negeri di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, sekolah menengah pertama negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota.
Murid kelas 9 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan sekolah menengah pertama dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan (atau sederajat).
Pelajar sekolah menengah pertama umumnya berusia 13-15 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun.
Sekolah menengah pertama diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan sekolah menengah pertama negeri di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, sekolah menengah pertama negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota.
Langganan:
Postingan (Atom)